Indonesia 2014, mau dijadikan apa oleh para Capres? mereka sibuk menghambur-hamburkan uang untuk dapat dipilih oleh rakyat. berapa miliar uang yang digunakan untuk berkampanye atau memperkenalkan diri ke seluruh pemilih di seantero Indonesia. Pertanyaan saya simple apabila para capres ini menjadi Presiden apakah Indonesia akan menjadi sangat makmur? *saya tahu jawabannya semua itu butuh waktu.
Di Artikel saya sebelumnya saya juga sudah sampaikan, bahwa kita negara yang dibilang Agraris ternyata di tahun 2013 ini antara lain: Beras, Jagung, Kedelai, Biji Gandum, Kentang, Singkong dan yang lain. Dan menurut data BPS Sepanjang tahun 2012, impor beras mencapai 1,8 juta ton dengan nilai US$ 945,6 juta. Negara terbesar yang memasok beras ke tanah air adalah Vietnam dengan total 1,1 juta ton senilai US$ 564,9 juta. Selain itu, Thailand yang telah mengimpor 315,4 ribu ton dengan nilai US$ 186,2 juta sepanjang tahun 2012. Kemudian, India dengan total beras impor 259 ribu ton dengan nilai US$ 122,2 juta, Pakistan 133,1 ribu ton dengan nilai US$ 52,5 juta, China sebanyak 3.099 ton dengan nilai US$ 11,2 juta dan negara lainnya. Hal ini juga terjadi pada sumber pangan kedua terbesar kita Jagung. Pada tahun 2012, impor jagung mencapai 1,7 juta ton dengan nilai US$ 501,9 juta. Negara asal jagung impor terbesar adalah India dengan total impor 1,1 juta ton dengan nilai US$ 319 juta sepanjang tahun lalu. Kemudian Argentina, dengan total impor jagung ke Indonesia sebesar 286,3 ribu ton dengan nilai US$ 89 juta. Impor jagung dari Pakistan sebesar 146,2 ribu ton dengan nilai US$ 46 juta, Brazil sebanyak 74,4 ribu ton dengan nilai US$ 23 juta, dan Amerika Serikat sebanyak 44,2 ribu ton dengan nilai US$ 15,8 juta. (sumber: miti or id).
Di Bidang Industri kreatif juga kita tidak bisa menjadi market leader di negara sendiri, bayangkan Agency iklan dan digital sekarang banyak Agency luar yang menguasai pasar kreatif Indonesia. Banyak perusahaan besar yang menggunakan jasa Agency iklan asing. jadi kita sebagai orang sendiri bekerja disana dan hanya menjadi orang di tengah dan dibawah dalam susunan management.
Di Bidang Technologi kita hanya menjadi bangsa penikmat. kita lebih bangga kalo bisa posting di path, Facebook atau twitter. kita lebih seru kalo menggunakan messanger WA, Line, Kakao, BBM. kalo ada produk lokal kita malah memandang sebelah mata, nyiyir dan mengkritik seolah-olah kita tidak pantas membuat produk seperti ini.
Di bidang Entertainment kita lebih suka menonton film Korea, kita mau belain mati-matian artis K-pop yang kita cintai. tapi kita mencibir artis-artis lokal kita yang bersiap ingin menjadi artis Internasional. di Bioskop hanya 10% film lokal yang bisa menguasai sisanya tumbang dalam 1-3 hari tayang di bioskop setelah itu turun karena penontonnya tidak banyak.
Untuk Sumber daya alam kita juga masih meng-eksport mentah yang akhirnya sumber daya alam kita dikuasai asing. Freeport, Newmont dan perusahaan tambang kita yang lain. dan kenyataannya itu tidak menyejahterakan rakyat. karena menurut BI: Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Desember 2013 secara nominal mencapai US$ 264,1 miliar atau tumbuh 4,6% secara tahunan atau year on year (yoy). (sumber Detik)
Nah dengan sumber daya alam yang besar, penduduk indonesia yang sebanyak 251 juta, kelas menengah yang tumbuh. masyarakat yang konsumtif ini semuanya akan dikeruk oleh asing. dengan asset yang sebesar ini apakah kita akan menjadi masyarakat miskin yang akan mati di negara sendiri.
Untuk kamu yang masih muda, untuk kamu yang masih peduli, untuk kamu yang kreatif ayo jangan takut untuk memulai yang benar.
#JanganlelahmencintaiIndonesia
@AgungpumA